Teringat oleh ku dalam termenung, kisah yang dulu sempat telah kulalui bersamanya. Entah mengapa aku merasa rindu akan kenangan-kenangan yang dulu sempat mengisi hari-hariku bersamanya. Memang terlalu sedih untuk aku kenang namun terlalu indah pula untuk ku lupakan. Begitu banyak dan panjang perjalanan kisah yang ku lewati dengannya.
Saat itu ku awali perkenalan indah dengannya, perkenalan yang bisa disebut tidak sengaja. Kisah itupun mulai berawal dengan sebuah perkenalan. Handphone aku berbunyi, terlihat di layar handphone sebuah sms masuk dengan nomor seluler tak dikenal, mungkin itu hanya sms yang salah kirim dan kebetulan sms itu terkirim ke nomer ku. Setelah aku baca sms itu, entah mengapa seketika aku pun langsung membalas sms yang seharusnya bukan untukku itu, aku mengetik sms itu dan mengirimnya " Sorry, kayanya lo salah kirim deh ".
Setelah mengirim sms itu, aku-pun kembali menjalankan aktivitas-ku, berjalan menyusuri jalan ditengah keramaian . Saat itu memang aku sedang berada di sebuah Mall di kawasan Jakarta selatan, bermaksud mengisi kejenuhan-ku dengan menonton film di bioskop. Setelah beberapa menit kemudian langkah-ku terhenti oleh bunyi sms dari handphone-ku. Ku buka handphone ku, kudapati nomor yang tak dikenal yang sama seperti sebelumnya, lalu ku baca sms dari nomor tak dikenal tersebut " Upz,,, sorry juga, ya gue salah kirim abisnya gue tadi sms-nya buru-buru terus maen masukin nomor ajah, sekali lagi sorry yah " . Setelah ku baca sms dari penjelasan orang yang memiliki nomer tak dikenal tersebut, aku kembali membalasnya, " Ya, it's OK".
Aku kembali berjalan menuju bioskop, setelah sampai di lobby bioskop -- aku melihat-lihat film yang akan diputar sesuai jadwal penayangan saat itu. Aku-pun mendapatkan film yang menurut-ku bagus untuk ditonton dan langsung membeli tiketnya. Setelah menunggu beberapa menit film segera diputar, aku memasuki gedung bioskop, setelah duduk dengan nyaman dan mengikuti sepanjang film diputar, aku merasa cukup terhibur dengan filmnya yang sangat mengocok perut dan memaksa-ku untuk tertawa. 11/2 jam pun berlalu, film yang telah aku tonton telah berakhir. Aku keluar gedung bioskop, dan berjalan menuju food court, bermaksud untuk mengisi perut yang sudah kosong. Setelah beberapa menit aku menunggu pesanan makan dan minuman, seorang pelayan pun berjalan menuju ku dengan membawa pesanan ku dan meletakannya dimeja yang aku tempati, tak lupa pelayan tersebut senyum ramah sambil mempersilahkan aku untuk menikmati makanan dan minumannya. Kemudian pelayan itu-pun berlalu menuju tempat ia menunggu tamu. Aku menikmati makanannya, seketika pandangan-ku terarah ke sebuah meja di sudut ruangan, ku dapati seorang gadis seusia-ku disana yang sedang .... ya mungkin menunggu pesanannya juga. Tak aku sadari gadis di seberang sana-pun mendapati mata ku yang sedang memperhatikannya, spontan aku merasa kaget dan malu dan aku langsung membuang pandanganku terhadapnya. Gadis itu-pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya, kemudian dia mengeluarkan handphone dan mengutak-atiknya, entah apa yang sedang ia lakukan, mungkin sedang menulis sma atau main game, atau sekedar mengecek handphone-nya saja.
Tak selang beberapa menit ku dapati gadis tersebut sedang menikmati makanan serta minumannya, tapi ia juga masih sibuk dengan handphone-nya. Tiba-tiba handphone-ku berbunyi, ada sms masuk " Heiy,,,sekali lagi sorry yah, gue jadi nggak enak deh sms-nya nyasar ke hp lo ". Aku membacanya dan langsung membalas sms tersebut " ya, nggak apa-apa kok, udah sering kali ..orang salah kirim sms ". dan dimulai dari situlah awal perkenalan tercipta, aku dan dirinya sangat asyik berbalas sms. Dan satu yang tak pernah aku sangka bahwa yang sedang sms-an dengan ku adalah seorang gadis yang sedang aku perhatikan di meja seberang sana. Aku sangat merasa aneh akan ini semua, hingga akhirnya aku pun berjalan menuju tempat makannya, berkenalan, dan mengobrol asyik. Kami pun semakin akrab, banyak sekali yang kami bicarakan layaknya seorang laki-laki remaja yang bertemu dan berkenalan dengan lawan jenissnya yang sebaya. mulai dari nama, alamat rumah, hobby, dan pernyataan terakhir yang membuat aku terkejut, bahwa sesungguhnya gadis itu sekolah ditempat yang sama denganku. Dia kelas sebelas sedangkan saat itu aku masih duduk di kelas sepuluh, berarti dia adalah kaka kelas ku di sekolah.
Perkenalan yang tak pernah terbayangkan itu terus berlanjut, tak terlewatkan seharipun disekolah kami saling bertemu. Seiring berjalannya waktu, kedektan ku dengannya yang awalnya hanya berteman atau hanya sebatas adik dan kaka kelas di sekolah menjadi berubah. Aku memiliki rasa yang lebih terhadapnya, aku selalu merasa nyaman bila didekatnya. Tapi aku selalu berusaha mengalihkan perasaan aku itu, tapi ternyata apa yang aku rasakan sama pula dengan apa yang dia rasakan kepada-ku. Selang beberapa minggu
aku putuskan untuk menembaknya menjadi kekasih. Karena dengan menjadikannya pacar aku yakin, aku bisa merasa bahagia bagitu pula sebaliknya. Aku tak peduli dengan perbedaan usia ku dengannya, memang usia dia lebih banyak satu tahun di bandingkan dengan ku, aku juga tak peduli dengan ledekan-ledakan teman-teman ku maupun teman-teman dia kalau aku berani berpacaran dengan kaka kelas. Mungkin jika aku sebagai cowoknya yang menjadi kaka kelas itu tak masalah, tapi ini terbalik. Aku tak pernah peduli dengan itu semua,dan akupun juga tak pernah mempermasalahkannya karena yang hanya tahu rasa cintaku hanyalah aku dengan dia.
Seiring waktu berputar, kisah itupun terus berlanjut, hari-hari awal aku dengannya sangat terasa indah. Namun lambat laun selang beberapa lama kemudian, masalah demi masalah mulai mencoba kekuatan hubungan kami. Mulai dari gosip-gosip dari orang sekitar, bahwa dia adalah seorang play-girl, suka gonta-ganti cowok. Tapi aku selalu berusaha untuk tidak percaya, namun lama-lama aku ingin membuktikannya bahwa apa yang selalu mereka bilang hanyalah fitnah. Suatu hari aku mendapatkan sebuah sms dari nomor tak dikenal, dimana sms itu berbunyi bahwa aku harus membuktikan apa yang sering mereka katakan padaku dengan cara melihat sms atau phonebook kekasih ku. Disuatu kesempatan aku meminjam hanphone dia. dan satu yang membuat ku kecewa, apa yang sering mereka katakan adalah benar. Dia memiliki pacar selain aku. Tak banyak fikir akupun harus mensudahin hubungan-ku dengannya. karena aku kecewa dengan kepercayaan yang aku berikann padanya. Meski sesungguhnya begitu banyak alasan yang dia jleaskanpadaku. Tapi aku merasa sangat dipermainkan, apa karena hanya aku adik kelasnya jadi dengan mudah dapat dibohongi.
Kini dia hanyalah kenangan manis sekaligus pahit dihatiku. Hari-hari ku kini jauh darinya, aku pun tak bisa melihatnya seperti biasanya, di pagi hari yang cerah di sekolah. Tapi sekarang dia sudah lulus, dan aku tak dapat menatapnya setiap hari. Biarkan ini menjadi sebuah kenangan yang berharga di usiaku yang masih remaja, dan biarkan ini menjadi kisah hidup-ku di bangku sekolah SLTA. Jauh dari hati lubuk yang paling dalam, sesungguhnya secercah harapan untuk kembali bersamamu itu ada, hanya harapan itu jauh lebih kecil di bandingkan dengan mengobati rasa luka di hati ku.
Dan satu yang selalu ku ingat, kalimat terakhir yang kau ucapkan pada ku, bahwa sesungguhnya kau juga masih mencintai ku......
Terimakasih untuk semua yang telah kau berikan, begitu banyak kisah-kisah yang kau tulis dihati ku ini, terimakasih... karena kau pernah menjadi bagian dalam hidupku. Aku janji tak akan melupakan mu......
Because I know, true love is a story of life that can not be easily forgotten, even though the end of the painful story .......
And Because you are story of my life.....
Saat itu ku awali perkenalan indah dengannya, perkenalan yang bisa disebut tidak sengaja. Kisah itupun mulai berawal dengan sebuah perkenalan. Handphone aku berbunyi, terlihat di layar handphone sebuah sms masuk dengan nomor seluler tak dikenal, mungkin itu hanya sms yang salah kirim dan kebetulan sms itu terkirim ke nomer ku. Setelah aku baca sms itu, entah mengapa seketika aku pun langsung membalas sms yang seharusnya bukan untukku itu, aku mengetik sms itu dan mengirimnya " Sorry, kayanya lo salah kirim deh ".
Setelah mengirim sms itu, aku-pun kembali menjalankan aktivitas-ku, berjalan menyusuri jalan ditengah keramaian . Saat itu memang aku sedang berada di sebuah Mall di kawasan Jakarta selatan, bermaksud mengisi kejenuhan-ku dengan menonton film di bioskop. Setelah beberapa menit kemudian langkah-ku terhenti oleh bunyi sms dari handphone-ku. Ku buka handphone ku, kudapati nomor yang tak dikenal yang sama seperti sebelumnya, lalu ku baca sms dari nomor tak dikenal tersebut " Upz,,, sorry juga, ya gue salah kirim abisnya gue tadi sms-nya buru-buru terus maen masukin nomor ajah, sekali lagi sorry yah " . Setelah ku baca sms dari penjelasan orang yang memiliki nomer tak dikenal tersebut, aku kembali membalasnya, " Ya, it's OK".
Aku kembali berjalan menuju bioskop, setelah sampai di lobby bioskop -- aku melihat-lihat film yang akan diputar sesuai jadwal penayangan saat itu. Aku-pun mendapatkan film yang menurut-ku bagus untuk ditonton dan langsung membeli tiketnya. Setelah menunggu beberapa menit film segera diputar, aku memasuki gedung bioskop, setelah duduk dengan nyaman dan mengikuti sepanjang film diputar, aku merasa cukup terhibur dengan filmnya yang sangat mengocok perut dan memaksa-ku untuk tertawa. 11/2 jam pun berlalu, film yang telah aku tonton telah berakhir. Aku keluar gedung bioskop, dan berjalan menuju food court, bermaksud untuk mengisi perut yang sudah kosong. Setelah beberapa menit aku menunggu pesanan makan dan minuman, seorang pelayan pun berjalan menuju ku dengan membawa pesanan ku dan meletakannya dimeja yang aku tempati, tak lupa pelayan tersebut senyum ramah sambil mempersilahkan aku untuk menikmati makanan dan minumannya. Kemudian pelayan itu-pun berlalu menuju tempat ia menunggu tamu. Aku menikmati makanannya, seketika pandangan-ku terarah ke sebuah meja di sudut ruangan, ku dapati seorang gadis seusia-ku disana yang sedang .... ya mungkin menunggu pesanannya juga. Tak aku sadari gadis di seberang sana-pun mendapati mata ku yang sedang memperhatikannya, spontan aku merasa kaget dan malu dan aku langsung membuang pandanganku terhadapnya. Gadis itu-pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya, kemudian dia mengeluarkan handphone dan mengutak-atiknya, entah apa yang sedang ia lakukan, mungkin sedang menulis sma atau main game, atau sekedar mengecek handphone-nya saja.
Tak selang beberapa menit ku dapati gadis tersebut sedang menikmati makanan serta minumannya, tapi ia juga masih sibuk dengan handphone-nya. Tiba-tiba handphone-ku berbunyi, ada sms masuk " Heiy,,,sekali lagi sorry yah, gue jadi nggak enak deh sms-nya nyasar ke hp lo ". Aku membacanya dan langsung membalas sms tersebut " ya, nggak apa-apa kok, udah sering kali ..orang salah kirim sms ". dan dimulai dari situlah awal perkenalan tercipta, aku dan dirinya sangat asyik berbalas sms. Dan satu yang tak pernah aku sangka bahwa yang sedang sms-an dengan ku adalah seorang gadis yang sedang aku perhatikan di meja seberang sana. Aku sangat merasa aneh akan ini semua, hingga akhirnya aku pun berjalan menuju tempat makannya, berkenalan, dan mengobrol asyik. Kami pun semakin akrab, banyak sekali yang kami bicarakan layaknya seorang laki-laki remaja yang bertemu dan berkenalan dengan lawan jenissnya yang sebaya. mulai dari nama, alamat rumah, hobby, dan pernyataan terakhir yang membuat aku terkejut, bahwa sesungguhnya gadis itu sekolah ditempat yang sama denganku. Dia kelas sebelas sedangkan saat itu aku masih duduk di kelas sepuluh, berarti dia adalah kaka kelas ku di sekolah.
Perkenalan yang tak pernah terbayangkan itu terus berlanjut, tak terlewatkan seharipun disekolah kami saling bertemu. Seiring berjalannya waktu, kedektan ku dengannya yang awalnya hanya berteman atau hanya sebatas adik dan kaka kelas di sekolah menjadi berubah. Aku memiliki rasa yang lebih terhadapnya, aku selalu merasa nyaman bila didekatnya. Tapi aku selalu berusaha mengalihkan perasaan aku itu, tapi ternyata apa yang aku rasakan sama pula dengan apa yang dia rasakan kepada-ku. Selang beberapa minggu
aku putuskan untuk menembaknya menjadi kekasih. Karena dengan menjadikannya pacar aku yakin, aku bisa merasa bahagia bagitu pula sebaliknya. Aku tak peduli dengan perbedaan usia ku dengannya, memang usia dia lebih banyak satu tahun di bandingkan dengan ku, aku juga tak peduli dengan ledekan-ledakan teman-teman ku maupun teman-teman dia kalau aku berani berpacaran dengan kaka kelas. Mungkin jika aku sebagai cowoknya yang menjadi kaka kelas itu tak masalah, tapi ini terbalik. Aku tak pernah peduli dengan itu semua,dan akupun juga tak pernah mempermasalahkannya karena yang hanya tahu rasa cintaku hanyalah aku dengan dia.
Seiring waktu berputar, kisah itupun terus berlanjut, hari-hari awal aku dengannya sangat terasa indah. Namun lambat laun selang beberapa lama kemudian, masalah demi masalah mulai mencoba kekuatan hubungan kami. Mulai dari gosip-gosip dari orang sekitar, bahwa dia adalah seorang play-girl, suka gonta-ganti cowok. Tapi aku selalu berusaha untuk tidak percaya, namun lama-lama aku ingin membuktikannya bahwa apa yang selalu mereka bilang hanyalah fitnah. Suatu hari aku mendapatkan sebuah sms dari nomor tak dikenal, dimana sms itu berbunyi bahwa aku harus membuktikan apa yang sering mereka katakan padaku dengan cara melihat sms atau phonebook kekasih ku. Disuatu kesempatan aku meminjam hanphone dia. dan satu yang membuat ku kecewa, apa yang sering mereka katakan adalah benar. Dia memiliki pacar selain aku. Tak banyak fikir akupun harus mensudahin hubungan-ku dengannya. karena aku kecewa dengan kepercayaan yang aku berikann padanya. Meski sesungguhnya begitu banyak alasan yang dia jleaskanpadaku. Tapi aku merasa sangat dipermainkan, apa karena hanya aku adik kelasnya jadi dengan mudah dapat dibohongi.
Kini dia hanyalah kenangan manis sekaligus pahit dihatiku. Hari-hari ku kini jauh darinya, aku pun tak bisa melihatnya seperti biasanya, di pagi hari yang cerah di sekolah. Tapi sekarang dia sudah lulus, dan aku tak dapat menatapnya setiap hari. Biarkan ini menjadi sebuah kenangan yang berharga di usiaku yang masih remaja, dan biarkan ini menjadi kisah hidup-ku di bangku sekolah SLTA. Jauh dari hati lubuk yang paling dalam, sesungguhnya secercah harapan untuk kembali bersamamu itu ada, hanya harapan itu jauh lebih kecil di bandingkan dengan mengobati rasa luka di hati ku.
Dan satu yang selalu ku ingat, kalimat terakhir yang kau ucapkan pada ku, bahwa sesungguhnya kau juga masih mencintai ku......
Terimakasih untuk semua yang telah kau berikan, begitu banyak kisah-kisah yang kau tulis dihati ku ini, terimakasih... karena kau pernah menjadi bagian dalam hidupku. Aku janji tak akan melupakan mu......
Because I know, true love is a story of life that can not be easily forgotten, even though the end of the painful story .......
And Because you are story of my life.....
1 komentar:
keren banget ceritanya.
itu cerita nyata yah ???
kamu punya bakat untuk jd penulis, coba deh nulis cerita sehari2 km tp dg gaya bahasa yang gaul ajah.
okeeeyyyy aku tunggu cerita yg lainnya..
Posting Komentar